MAKALAH
KIMIA PANGAN
LIPID
ATAU MINYAK
Disusun
oleh:
ALFIANI
NUR HIKMAWATI
C1203002
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
POLITEKNIK
BANJARNEGARA
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sebagai mahasiswa. Berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami menyelesaikan penyusunan makalah ini tidak kurang dari waktu yang ditentukan. Melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka dunia pendidikan sebagai sarana dan fasilitator menyajikan berbagai mata kuliah yang bisa menumbuhkembangan potensi manusia, khususnya kita sebagai mahasiswa.
Dalam
penyusunan mkalah ini, tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan. Oleh
karena itu besar harapan kami kepada Dosen atau rekan-rekan mahasiswa
memberikan sebuah gagasan baru, baik berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik lagi, untuk itu
kami sampaikan terimakasih.
Banjarnegara, 07 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL............................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR
ISI .............................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar
belakang...................................................................... 1
1.2. Rumusan
masalah................................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN............................................................................. 3
2.1. Definisi
Lipid....................................................................... 3
2.2. Jenis-jenis
Lipid.................................................................... 3
2.3. Asam
Lemak........................................................................ 4
2.4. Gliserida............................................................................... 5
2.5. Lipid
Kompleks.................................................................... 6
2.6. Lipid
Non Gliserida............................................................. 6
2.7. Penggolongan
Lipid............................................................. 7
2.8. Fungsi
Lemak....................................................................... 9
III. PENUTUP....................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan........................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Secara
umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic.
Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun
atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama
lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.
Kebanyakan
lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti
ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).
Lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari
volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen dasarnya,
lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound
lipid) dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid
dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat),
minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan,
sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak dan fosfolopid
adalah ester yang jika dihirolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa
lainnya termasuk alcohol. Steroid tidak
mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur
membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpanan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid
berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin dan hormone. Fosfolipida memiliki seperti
trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang
mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin
(lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri
atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol.
Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan
gliserol maka dinamakan monogliserida.
1.2.
Rumusan Masalah
Untuk
menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantarannya:
1. Bagaimana Definisi lipid?
2. Bagaimana Jenis asam lemak?
3. Bagaimana Penggolongan dan fungsi
lipid?
1.3.
Maksud dan tujuan
Dalam
menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Penulis ingin mengetahui Definisi
lipid
2. Penulis ingin mengetahui Jenis asam
lemak
3. Penulis ingin mengetahui
Penggolongan dan fungsi lipid
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI LIPID
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid
tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam
pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya
untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan
molekul.
Lipid
adalah senyawa organik yang diperoleh dari
proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain
dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari
dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat
dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan
ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi
subsatuan isoprena).
Meskipun
istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga meliputi
molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
(termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme
untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan
melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
2.2. JENIS-JENIS LIPID
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas
gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri
atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri
atas sfingolipid, steroid dan malam
2.3. ASAM LEMAK
Asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan jumlah atom karbom
genap berantai lurus merupakan bagian terbesar dari asam lemak dalam lemak
alam. Sudah biasa untuk mengelompokkan asam lemak menjadi beberapa golonga yang
berbeda, misalnya golongan asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Penggolongan
khusus ini berguna dalam teknologi makanan karena asam jenuh bertitik leleh
jauh lebih tinggi daripada terhadap asam lemak tidak jenuh, sehingga nisbah
asam lemak jenuh bermakna sifat fisika lemak atau minyak. Secara umum, dapat
diberikan garis besar susunan asam lemak berikut:
1. Lemak depot, hewan dataran tinggi
terutama terdiri atas asam palmitat, oleat, dan stearat dan kandungan asam
lemak jenuh tinggi. Kandungan total asam dengan 18 atom kasbon 70%.
2. Lemak susu hewan pemamah biak,
berciri asam lemak komponennya jauh lebih beragam. Asam jenuh rantai pendek
dengan 4 sampai 10 atom karbon terdapat dalam jumlah yang nisbi besar. Asam
lemak utama ialah palmitat, oleat, dan stearat.
3. Minyak bahari, mengandung asam lemak
yang sangat beragam. Kandungan asam lemak jenuhnya rendah dan kandungan asam
lemak tidak jenuh tinggi, terutama asam tidak jenuh rantai panjang yang
mengandung 20 atau 22 atom karbon atau lebih. Beberapa dari asam lemak ini,
termasuk asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA), baru-baru
ini mendapat perhatian besar karena menarik dari segi biomedis (Ackman, 1988B).
4. Lemak kulit buah, mengandung
terutama asam palmitat, oleat dan kadang-kadang asam linoleat.
5. Lemak biji, berciri kandungan asam lemak jenuh yang rendah. Lemak ini
mengandung asam palmitat, oleat, linoleat, dan linolenat. Kadang-kadang
terdapat asam lemak yang tidak biasa, seperti asam erusat dalam minyak biji Brassica napus. Perkembangan akhir-akhir
ini dalam pemuliaan tumbuhan memungkinkan mengubah susunan asam lemak minyak
biji secara dramatis. Minyak lobak yang asam erusatnya diganti dengan asam
oleat dikenak sebagai kanola.
2.4. GLISERIDA
1. Netral (Lemak Netral)
Gliserida
netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak
harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida,
jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan
3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.
Apa yang
dimaksud dengan lemak (fat) dan
minyak (oil)? Lemak dan minyak
keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya
adalah:
a.
Lemak
-
Umumnya
diperoleh dari hewan
-
Berwujud
padat pada suhu ruang
-
Tersusun
dari asam lemak jenuh
b.
Minyak
-
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
-
Berwujud cair pada suhu ruang
-
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
2. Fosfogliserida
(Fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak
termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Penggunaan
fosfogliserida adalah:
a. Sebagai komponen
penyusun membran sel
b. Sebagi agen emulsi
2.5. LIPID KOMPLEKS
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid
dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan
glikolipid.
1. Lipoprotein Dan
Glikolipid
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid
dengan protein.
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang
masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:
a. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi
trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
b. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan
mengangkutnya menuju jaringan lemak
c. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan
perifer
d. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat
kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati
2.6. LIPID NON GLISERIDA
Lipid
jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan
molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
1. Sifongolipid
Sifongolipid
adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
Struktur kimia
sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya
2. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque
pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri
menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
3. Steroid
Beberapa
hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Progesteron dan
testosteron
Steroid
lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan
pencernaan dan sebagainya.
Kortison
4. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit
dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit,
rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.
2.7. PENGGOLONGAN
LIPID
Lipid
adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non
polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)
Penggolongan
lipid.
1. Lipid sederhana
a. Lemak yaitu ester asam lemak dan
gliserol
b. Lilin yaitu ester asam lemak dengan
alkohol monohidrat dengan BM besar
2.
Lipid
campuran
yaitu ester asam lemak yang
mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak
a.
fosfolipid,
lipid yang mengandung residu asam fosfat
b.
glikolipid,
lipid yang mengandung karbohidrat
c.
lipoprotein,
lipid yang mengandung protein
3.
Derivat
lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid
dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak
jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma
darah manusia adalah
a.
Trigliserid
b.
Fosfolipid
c.
Kolesterol
d.
Asam
lemak bebas
1.
Lemak
dan Minyak
Lemak dan minyak adalah trigliserida
(teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah pada suhu kamar lemak berbentuk
padat, minyak berbentuk cair.Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis
suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang
dan tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3
CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3
+ 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3
CH2OH
Tristearin
gliserol asam stearat
Tripalmetin
+ 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang
terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon genap, karena sam ini
dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.
2.
Reaksi-reaksi
lemak
a.
Hidrolisis
1)
Dengan
air berlebihan
2)
Dengan
basa (penyabunan
3)
Dengan
enzim
b.
Pengerasan
minyak, contoh pembuatan margarine
c.
Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
2.8. FUNGSI
LEMAK
1. Sebagai makanan
2. Isolator, lemak adalah penghantar
panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh
3. Zat pelindung
4. Digunakan pada pembuatan sabun
5. Digunakan pada pembuatan gliserol
6. Cat pakaian minyak, digunakan minyak
pengering yang mengandung sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat
dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan air (water
proof)
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Lemak dan minyak merupakan zat makanayang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga
merupakan sumber energi. Terdapat beberapa jenis
lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas
gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri
atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri
atas sfingolipid, steroid dan malam
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong,
Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia
Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia
(Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta.
Riawan, S.
1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-lipida.html
Komentar
Posting Komentar