LAPORAN BOTANI TANAMAN
MORFOLOGI BUNGA DAN BUAH
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2013
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bunga dapat
dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah
mengalami perubahan bentuk. Bunga
merupakan suatu cabang yang tumbuhnya terbatas, beruas pendek-pendek, dan
daun-daunnya telah mengalami perubahan bentuk menjadi kelopak (calyx), tajuk (corolla), benang sari (stamen),
dan putik (pistillum), yang tersusun
melingkar rapat sehingga tampaknya seperti bertumpuk pada sebuah buku (nodus).
Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa :
- Bunga dapat terletak di ujung
batang atau cabang dan di ketiak daun, yang letaknya sama dengan tempat
tunas yang akan tumbuh manjadi cabang.
- Bagian-bagian bunga (kelopak,
tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun biasa
dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
- Pada ketiak daun kelopak atau
daun tajuk kadang-kadang dapat terbentuk sebuah kuncup. Kadang-kadang
bunga dapat membentuk cabang biasa yang berdaun.
Bunga yang
lengkap (completus) mempunyai empat bagian sebagai berikut :
- Kelopak (calyx).
- Tajuk atau mahkota (corolla).
- Benang sari (stamen).
- Putik (pistillum).
Kelopak dan
tajuk disebut perhiasan bunga (perianthum),
karena warna dan bangunnya banyak sekali yang amat indah dan karena itu dapat menarik perhatian berbagai jenis serangga. Bunga yang
tidak berperhiasan disebut bunga telanjang (flos
nudus).
Bunga
lengkap yang mempunyai benang sari (stamen)
dan putik (pistillum) disebut
berkelamin dua (hermaphroditus).
Bilamana bunga itu tidak mempunyai salah satu dari empat bagian tersebut
diatas, maka bunga itu dinamakan tidak lengkap (incompletus). Dari bunga yang tidak lengkap kita mengenal bunga
jantan (masculus) dan bunga betina (femineus).
Bunga betina
(femineus),mempunyai putik (pistillum), tetapi tidak membentuk
benang sari. Bunga tersebut dapat tumbuh menjadi buah, bilamana mengalami
penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga jantan dan tanaman lain sejenis.
Bunga jantan
(masculus), mempunyai benang sari (stamen) dan tidak membentuk putik (pistillum), karena tidak mempunyai
putik, maka bunga jantan tidak dapat tumbuh menjadi buah, (Kimball, 1992).
Buah Semu - jika penyerbukan
pada bunga telah terjadi dan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan
tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalamnya akan tumbuh
menjadi biji. Secara umum buah dibedakan menjadi dua, yaitu buah sejati atau buah sungguh dan buah palsu
atau buah semu.
Buah sejati adalah buah yang
semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur. Buah sejati dibedakan dalam
tiga golongan, yaitu: buah sejati tunggal (buah sejati tunggal kering dan buah
sejati tunggal berdaging), buah sejati
ganda (buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda dan buah
buni ganda), dan buah majemuk
(buah buni majemuk, buah batu majemuk dan buah kurung majemuk).
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu
memahami beberapa tipe bunga dan buah (
struktur bunga secara morfologinya ).
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bunga
Bunga adalah
batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak
jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga hampir
selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk
bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf
lebih banyak dijumpai.
Pada suatu
tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat.
Tetapi biasanya tumbuhan dapat ditemukan banyaka bunga. Tumbuhan yanag
menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal. Berdasarkan
tempat tumbuhnya dibagi menjadi :
- Bunga pada ujung batang
- Bunga pada ketiak daun.
Bagian –
bagian bunga terdapat tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga.
Hiasan bunga terdiri dalam 2 lingkarang sususnannya, yaitu kelopak dan mahkota
bunga. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan
alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian
disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap
apabila memiliki semua bagian utama bunga.
A. Bagian Bunga
1. Tangkai
bunga : Yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang
2. Dasar bunga
: Yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar dengan ruas-ruas yang amat pendek
3. Kelopak
bunga : Yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar dan sewaktu
masih kuncup merupakan selubung yang melindungi terhadap pengaruh-pengaruh dari
luar.
4. Mahkota bunga
: Yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam
5. Benang sari
: Yaitu merupakan alat kelamin jantan pada bunga
6. Putik : Yaitu
merupakan alat kelamin betina pada bunga
B. Sifat Bunga
1. Berdasarkan
kelamin
2. Berkelamin
tunggal
3. Berkelamin
ganda
C. Berdasarkan
kelengkapan bagian
1. bunga
lengkap/sempurna
2. bunga
tidak lengkap
3. bunga
tidak sempurna
D. Berdasarkan
jumlah
1. terpencar
/ terpisah-pisah
2. berkumpul
membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragam
E. Berdasarkan
letak
1. berumah satu
2. berumah
dua
3.
hermaprodit
F. Tipe
Bunga
1. Bunga
tunggal : Tumbuhan yang menghasilkan satu bunga.
2. Bunga
majemuk : Tumbuhan yang menghasilkan lebih dari satu bunga.
a. Bunga
majemuk tak terbatas yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus.
b. Bunga
majemuk terbatas yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup
dengan suatu bunga.
c. Bunga
majemuk campuran yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan sifat bunga majemuk
terbatas maupun sifat bunga majemuk tak terbatas.
G. Simetri
Bunga
Asimetris : Tidak
dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga.
H. Setangkup
tunggal
Hanya dapat
dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga menjadi 2 bagian yang
setangkup
- Setangkup ganda : Dapat dijadikan 2 bagian yang
setangkup menurut 2 bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain.
- Simetri banyak : Dapat dibuat banyak bidang
simetri untuk membagi bunga dalam 2 bagiannya yang setangkup
2.2 Buah
Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan
merupakan suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi
layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya,
karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan
bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian
bunga yang kadang-kadang tidak gugur melinkan ikut tumbuh dan tinggal pada
buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifar buah itu sendiri, jadi
tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalanya:
a. Daun-daun
pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan
lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
b. Daun-daun
kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak ikut pada bagian
buah.
c. Tangkai
kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung
yangkita kenal sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih
terlihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d. Kepala
putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang
sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah
manggis.
Buah yang
semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah
yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang (fruktus nodus). Buah
ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah sungguh.
Dalam
pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang
dinamakan bututuahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa,
sehingga menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang demikian dinamakan buah
palsu atau buah semu (frutus spurius). Pada buah semu buah yang seseungguhnya
seringkali tidak terlihat, karena itu buah semu juga dinamakan sebagai buah
tertutup (frutus calusus).
Pada umumnya
buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan pembuahan pada bunga.
Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa penyerbukan dan pembuahan,
peristiwa yang demikian tersebut dinamakan partenokarpi (parthenocorpy). Buah
yang terjadi seperti ini biasanya tidak mengadung biji atau jika ada bijinya
tidak megandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat
perkembangbiyakan. Pembentukan buah dengancarai ini lazim kita temui pada pohon
pisang (Musa paradisiaca L.)
Mengikat
urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Buah semu
atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali nagain buah yang
bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang aslinya kadang-kdang tersembunyi.
b. Buah sugguh
atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian
bunga lainya masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan
Buah Semu Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah semu
tunggal, yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.
Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga yang ikut membentuk buah.
Misalnya : Tangkai bunga. Pada buah jambu monyet (Anacardium occidental L.)
Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minimal L.)
b. Buah semu
ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang
dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.
c. Buah
majemuk, ialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi seluruhnya
dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus
integra Merr.) dan buah keluwih (Artocapus communis Forst.)
Penggolongan
Buah Sungguh (Buah Sejati) Sama halnya dengan buah semu, buah sejari
pertama-tama dapa dibedakan lebih dahulu kedalam 3 golongan, yaitu :
- Buah
sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan satu
atau banyak ruangan. Contoh : Buah mangga (Mangifera indica L.) mempunyai
satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papaya L) yang terdiri dari
satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio zibethinus
Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat beberapa
biji.
- Buah
sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang
bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
- Buah
sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk yang
masing-masing bunga menjadi satu buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja, (Tjitrosoepomo,
Gembong. 2005).
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Alat dan Bahan
a. Alat
: alat tulis dan alat gambar
b. Bahan
: bunga sedap malam, bunga jengger ayam, bunga anggrek tanah, buah jambu biji,
buah jeruk dan mentimun.
3.2
Prosedur Kerja
1.
Buah
a. Tulis
nama ilmiah dan familinya
b. Gambar
buah secara melintang dan membujur
c. Berilah
keterangan buah dan biji
d. Tuliskan
tipe buah dan bijinya
2.
Bunga
a. Pilih 3 jenis bunga
b. Amati
dan gambar ke 3 bunga tersebut
c. Klasifikasikan
secara morfologi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
- Bunga
No |
Gambar |
Keterangan |
1 |
|
1. Periantum: Lengkap a. Colla: mahkota b. Stamen: benang sari c. Pistilum: putik 2. Kelamin: berumah satu 3. Pelekatan: pendinculus 4. Simetri: actinomorphic (semua arah) 5. Warna: putih 6. Bentuk corolla: 7. Tipe stamen: 8. Stigma: a. Posisi ovarium: b. Jumlah karpel: c. Tipe stigma: |
2 |
|
1. Periantum: Lengkap a. Colla: mahkota b. Stamen: benang sari c. Pistilum: putik 2. Kelamin: berumah satu 3. Pelekatan: pendinculus 4. Simetri: actinomorphic (semua arah) 5. Warna: merah keunguan 6. Bentuk corolla: 7. Tipe stamen: 8. Stigma: a. Posisi ovarium: b. Jumlah karpel: c. Tipe stigma: |
3 |
|
1. Periantum: Lengkap a. Colla: mahkota b. Stamen: benang sari c. Pistilum: putik 2. Kelamin: berumah satu 3. Pelekatan: pendinculus 4. Simetri: actinomorphic (semua arah) 5. Warna: putih 6. Bentuk corolla: 7. Tipe stamen: 8. Stigma: a. Posisi ovarium: b. Jumlah karpel: c. Tipe stigma: |
- Buah
No |
Gambar |
Keterangan |
1 |
|
Buah Jambu biji
1. Bekas Corolla 2. Ekso carp
1. Biji 2. Daging 3. Ekso carp Tipe : coronosus |
2 |
|
Mentimun
Ekso carp
1. Biji 2. Pagimg
a. Biji b. Ekso carp c. Endo carp Tipe : coronosus |
3 |
|
Buah Jeruk
Ekso carp
1. Ekso carp 2. Meso carp 3. Endo carp 4. Biji
a. Ekso carp b. Meso carp c. Endo carp d. Biji Tipe : coronosus |
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
1. Ke
tiga buah yang menjadi sampel yaitu buah jambu biji, mntimun dan jeruk merupkan
tipe buah tunggal coronocus ( berdaging ).
2.
Umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi
penyerbuakan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk
tanpa penyerbukan dan pembuahan.
3.
Bunga mempunyai
alat kelamin jantan dan betina, namun apabila kedua alat kelamin terdapat dalam
satu bunga disebut jiuga bung banci.
4.
Bunga hampir
selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson.
Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk
bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf
lebih banyak dijumpai.
5.2
Saran
Cermati
dan pahami bagian-bagian dari bunga dan buah karena masing tipe bunga dan buah
memiliki klasifikasi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Jakarta
: Erlangga
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2005. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah mada
university.
Sudjadi,
Bagod & Laial Siti. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan 2A. Surabaya:
Yudhistira
Komentar
Posting Komentar